PAPER
BOLA BASKET
DI SUSUN OELH ;
LUKMANUL HAKIM
1041172104023
KELAS
: 3D.
PENDIDIKAN
JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SINGAPERBANGSA KARAWANG
2011
KUMPULAN
DARI BERBAGAI SUMBER
•
Bola basket
Bola
basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan
masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan
bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena
biasa dimainkan di ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang
relatif kecil. Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya
yang besar, sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar
bola tersebut.
Bola
basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari oleh penduduk Amerika
Serikat dan penduduk di belahan bumi lainnya, antara lain di Amerika Selatan,
Eropa Selatan, Lithuania, dan juga di Indonesia.
·
Sejarah
Basket
dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh
seorang guru olahraga. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith, seorang guru
Olahraga asal Kanada yang mengajar di sebuah perguruan tinggi untuk para siswa
profesional di YMCA(sebuah wadah pemuda umat Kristen) diSpringfield,Massachusetts,
harus membuat suatu permainan di ruang tertutup untuk mengisi waktu para siswa
pada masa liburan musim dingin di New England.Terinspirasi dari permainan yang
pernah ia mainkan saat kecil di Ontario,Naismith menciptakan permainan yang
sekarang dikenal sebagai bola basket pada 15 Desember 1891.
Menurut
cerita, setelah menolak beberapa gagasan karena dianggap terlalu keras dan
kurang cocok untuk dimainkan di gelanggang-gelanggang tertutup, dia lalu
menulis beberapa peraturan dasar, menempelkan sebuah keranjang di dinding ruang
gelanggang olahraga, dan meminta para siswa untuk mulai memainkan permainan
ciptaannya itu.
Pertandingan
resmi bola basket yang pertama, diselenggarakan pada tanggal 20 Januari 1892 di
tempat kerja Dr.James Naismith.Basket adalah sebutan yang diucapkan oleh salah
seorang muridnya. Olahraga ini pun menjadi segera terkenal di seantero Amerika
Serikat. Penggemar fanatik ditempatkan di seluruh cabang di Amerika Serikat.
Pertandingan demi pertandingan pun segera dilaksanakan di kota-kota di seluruh
negara bagian Amerika Serikat.
Pada
awalnya,setiap tim berjumlah sembilan orang dan tidak ada dribble,sehingga bola
hanya dapat berpindah melalui lemparan. Sejarah peraturan permainan basket
diawali dari 13 aturan dasar yang ditulis sendiri oleh James Naismith. Aturan
dasar tersebut adalah sebagai berikut.
1.
Bola
dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua
tangan.
2.
Bola
dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan,
tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
3.
Pemain
tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola
tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain
tersebut berlari pada kecepatan biasa.
4.
Bola
harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh
lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
5.
Pemain
tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul pemain lawan dengan
cara disengaja. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung
sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sangsi berupa diskualifikasi
pemain pelanggar hingga keranjang tim nya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila
pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain
pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan.
Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
6.
Sebuah
kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju),
melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang
disebutkan pada aturan 5.
7.
Apabila
salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu
akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya
pelanggaran balik oleh lawan).
8.
Gol
terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam
keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau
mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain
lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai
sebuah gol.
9.
Apabila
bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan
dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan
pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasit yang akan melemparkannya ke dalam
lapangan. pemain yang melempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan
bola. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola
akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda
pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
10. Wasit berhak untuk
memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi
tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki
hak penuh untuk memberikan diskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran
sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
11. Wasit pembantu memperhatikan bola dan
mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian
kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah
tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
12. Waktu pertandingan adalah 4
babak masing-masing 10 menit
13. Pihak yang berhasil
memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang.
Pada
Agustus 1936, saat menghadiri Olimpiade Berlin 1936, ia dinamakan sebagai
Presiden Kehormatan Federasi Bola Basket Internasional.lahir sebagai warga
Kanada, ia menjadi warga negara Amerika Serikat pada 4 Mei 1925.
Naismith
meninggal dunia 28 November 1939, kurang dari enam bulan setelah menikah untuk
kedua kalinya.
• Peraturan Permainan Bola Basket
Peraturan
Permainan Bola Basket Aturan dasar pada permainan Bola Basket adalah sebagai
berikut.
Bola
dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua
tangan. Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau
kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
Bola
harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh
lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa diskualifikasi pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa diskualifikasi pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
Sebuah
kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju),
melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang
disebutkan pada aturan 5.
Apabila
salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu
akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya
pelanggaran balik oleh lawan).
Gol
terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam
keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau
mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain
lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah
gol.
Apabila
bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan
dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan
pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke
dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam
genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka
kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang
dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan
pelanggaran.
Wasit
berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah
pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran
berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk memberikan diskualifikasi pemain
yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi. Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang.
Teknik Dasar Permainan Bola Basket
Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi. Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang.
Teknik Dasar Permainan Bola Basket
Cara
memegang bola basket adalah sikap tangan membentuk mangkok besar. Bola berada
di antara kedua telapak tangan. Telapak tangan melekat di samping bola agak ke
belakang, jari-jari terentang melekat pada bola. Ibu jari terletak dekat dengan
badan di bagian belakang bola yang menghadap ke arah tengah depan. Kedua kaki
membentuk kuda-kuda dengan salah satu kaki di depan. Badan sedikit condong ke
depan dan lutut rileks.
Dalam
menangkap bola harus diperhatikan agar bola berada dalam penguasaan. Bola
dijemput telapak tangan dengan jari-jari tangan terentang dan pergelangan
tangan rileks. Saat bola masuk di antara kedua telapak tangan, jari tangan
segera melekat ke bola dan ditarik ke belakang atau mengikuti arah datangnya
bola. Menangkap bola (catching ball) terdiri dari dua macam cara yaitu
menangkap bola di atas kepala dan menangkap boka di depan dada.
Mengoper
atau melempar bola terdiri atas tiga cara yaitu melempar bola dari atas kepala
(over head pass), melempar bola dari dari depan dada (chest pass) yang
dilakukan dari dada ke dada dengan cepat dalam permainan, serta melempar bola
memantul ke tanah atau lantai (bounce pass).
Menggiring
bola (dribbling ball) adalah suatu usaha membawa bola ke depan. Caranya yaitu
dengan memantul-mantulkan bola ke lantai dengan satu tangan. Saat bola bergerak
ke atas telapak tangan menempel pada bola dan mengikuti arah bola. Tekanlah
bola saat mencapai titik tertinggi ke arah bawah dengan sedikit meluruskan siku
tangan diikuti dengan kelenturan pergelangan tangan. Menggiring bola dalam
permainan bola basket dapat dibagi menjadi dua cara, yaitu menggiring bola
rendah dan menggiring bola tinggi. Menggiring bola rendah bertujuan untuk
melindungi bola dari jangkauan lawan. Menggiring bola tinggi dilakukan untuk
mengadakan serangan yang cepat ke daerah pertahanan lawan.
Pivot
atau memoros adalah suatu usaha menyelamatkan bola dari jangkauan lawan dengan
salah satu kaki sebagai porosnya, sedangkan kaki yang lain dapat berputar 360
derajat.
Shooting
adalah usaha memasukkan bola ke dalam keranjang atau ring basket lawan untuk
meraih poin. Dalam melakukan shooting ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
dengan shooting dengan dua tangan serta shooting dengan satu tangan.
Lay-up adalah usaha memasukkan bola ke ring atau keranjang basket dengan dua langkah dan meloncat agar dapat meraih poin. Lay-up disebut juga dengan tembakan melayang.
Lay-up adalah usaha memasukkan bola ke ring atau keranjang basket dengan dua langkah dan meloncat agar dapat meraih poin. Lay-up disebut juga dengan tembakan melayang.
- Teknik Pro Permainan Bola Basket
-
Fade
Away
Fade
away adalah tehnik yang mendorong badan kebelakang saat melakukan shoot,
sehingga menyulitkan defender untuk menghadang bola. tehnik ini lumayan susah
dilakukan buat pemain yang baru belajar basket. Bila keseimbangan badan tidak
terjaga bisa-bisa terpelanting dan jatuh kebelakang. Pemain NBA yang sering memakai
teknik ini adalah sang legenda basket seperti Michael Jordan dan Kobe Bryant.
• Hook Shoot
Hook
adalah tehnik yang sangat efektif bila pemain dijaga oleh orang yang lebih
tinggi dari pemain. Yaitu cara menembak dari samping dengan satu tangan. Jadi jarak
antara orang yang menghadang dan pemain bias agak jauh. Belakangan tehnik ini
sering dipakai oleh Rony Gunawan Satria Muda Britama waktu melawan Garuda
Bandung di Final 2009, dan keakuratan mencapat 80%.
• Jump Shoot
• Jump Shoot
Teknik
yang butuh lompatan tinggi, dan akurasi tembakan yang mumpuni.
• Slamdunk
• Slamdunk
Slamdunk
itu paling populert. Sebenarnya cukup simple, yaitu hanya memasukan bola secara
langsung ke ring dan menghempaskan tangan ring basket. walaupun simple, tapi
untuk orang dengan tinggi 171 cm seperti slam ini hampir mustahil untuk
melakukannya karena lompatannya tidak cukup tinggi.
• PERKEMBANGAN
Permainan
basket sudah sangat berkembang dan digemari sejak pertama kali diperkenalkan
oleh James Naismith. Salah satu perkembangannya adalah diciptakannya gerakan
slam dunk atau menombok, yaitu gerakan untuk memasukkan dan melesakan bola
basket langsung ke dalam keranjang yang bisa dilakukan dengan gerakan akrobatik
yang berkekuatan lu
•
Lahirnya Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia
Ada
beberapa informasi mengatakan masuknya basket bersamaan dengan kedatangan
pedagang dari Cina menjelang kemerdekaan. Tepatnya, sejak 1894, bola basket
sudah dimainkan orang-orang Cina di Provinsi Tientsien dan kemudian menjalar ke
seluruh daratan Cina. Mereka yang berdagang ke Indonesia adalah kelompok
menengah kaya yang memilih olahraga dari Amerika itu sebagai identitas kelompok
Cina modern.Informasi ini diperkuat fakta menjelang dan pada awal kemerdekaan
klub-klub bola basket di sejumlah kota besar seperti Jakarta, Medan, Bandung,
Semarang, DI Yogyakarta, dan Surabaya sebagian besar tumbuh dari
sekolah-sekolah Cina. Dari klub itu pula kemudian lahir salah seorang pemain
legenda Indonesia, Liem Tjien Siong yang kemudian dikenal dengan nama Sonny
Hendrawan (Pada 1967 Sonny terpilih sebagai Pemain Terbaik pada Kejuaraan Bola
Basket Asia IV di Seoul, Korea Selatan. Waktu itu, tim Indonesia menduduki
peringkat ke-4 di bawah Filipina, Korea, dan Jepang).
Pada 1948, ketika Negara Indonesia menggelar PON I digelar di Solo, bola basket, sudah menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan. Ini membuktikan bahwa basket cepat memasyarakat dan secara resmi diakui Negara. Tiga tahun kemudian, Maladi sebagai Sekretaris Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang kemudian menjadi Menteri Olahraga, meminta Tonny Wen dan Wim Latumeten untuk membentuk organisasi bola basket. Namun akhirnya karena tuntutan kebutuhan untuk menyatukan organisasi basket, disepakati pembentukan Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia pada 1955, disingkat Perbasi.[4]
Pada 1948, ketika Negara Indonesia menggelar PON I digelar di Solo, bola basket, sudah menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan. Ini membuktikan bahwa basket cepat memasyarakat dan secara resmi diakui Negara. Tiga tahun kemudian, Maladi sebagai Sekretaris Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang kemudian menjadi Menteri Olahraga, meminta Tonny Wen dan Wim Latumeten untuk membentuk organisasi bola basket. Namun akhirnya karena tuntutan kebutuhan untuk menyatukan organisasi basket, disepakati pembentukan Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia pada 1955, disingkat Perbasi.[4]
Sejarah
Basket
dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh
seorang guru olahraga. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith, seorang guru
Olahraga asal Kanada yang mengajar di sebuah perguruan tinggi untuk para siswa
profesional di YMCA (sebuah wadah pemuda umat Kristen)
diSpringfield,Massachusetts, harus membuat suatu permainan di ruang tertutup
untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim dingin di New England.Terinspirasi
dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di Ontario,Naismith
menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola basket pada 15
Desember 1891.
Menurut
cerita, setelah menolak beberapa gagasan karena dianggap terlalu keras dan
kurang cocok untuk dimainkan di gelanggang-gelanggang tertutup, dia lalu
menulis beberapa peraturan dasar, menempelkan sebuah keranjang di dinding ruang
gelanggang olahraga, dan meminta para siswa untuk mulai memainkan permainan
ciptaannya itu.
Pertandingan
resmi bola basket yang pertama, diselenggarakan pada tanggal 20 Januari 1892 di
tempat kerja Dr.James Naismith.Basket adalah sebutan yang diucapkan oleh salah
seorang muridnya. Olahraga ini pun menjadi segera terkenal di seantero Amerika
Serikat. Penggemar fanatik ditempatkan di seluruh cabang di Amerika Serikat.
Pertandingan demi pertandingan pun segera dilaksanakan di kota-kota di seluruh
negara bagian Amerika Serikat.
Pada
awalnya, setiap tim berjumlah sembilan orang dan tidak ada dribble, sehingga
bola hanya dapat berpindah melalui lemparan. Sejarah peraturan permainan basket
diawali dari 13 aturan dasar yang ditulis sendiri oleh James Naismith. Aturan
dasar tersebut adalah sebagai berikut.
[sunting] Lapangan, Waktu,
dan Jumlah Pemain Bola Basket
Permainan
bola basket adalah persegi panjang dengan ukuran panjang lapangan yaitu 26
meter serta lebar lapangan yaitu 14 meter. Tiga buah lingkaran yang terdapat di
dalam lapangan basket memiliki panjang jari-jari yaitu 1,80 meter.
Jumlah
pemain dalam permainan bola basket adalah 5 orang dalam satu regu dengan
cadangan 5 orang. Sedangkan jumlah wasit dalam permainan bola basket adalah 2
orang. Wasit 1 disebut Referee sedangkan wasit 2 disebut Umpire.
Waktu
permainan 4 X 10 menit. Di antara babak 1, 2, 3, dan babak 4 terdapat waktu
istirahat selama 10 menit. Bila terjadi skor yang sama pada akhir pertandingan
harus diadakan perpanjangan waktu sampai terjadi selisih skor. Di antara dua
babak tambahan terdapat waktu istirahat selama 2 menit. Waktu untuk lemparan ke
dalam yaitu 5 detik.
Keliling
bola yang digunakan dalam permainan bola basket adalah 75 cm – 78 cm. Sedangkan
berat bola adalah 600 – 650 gram. Jika bola dijatuhkan dari ketinggian 1,80
meter pada lantai papan, maka bola harus kembali pada ketinggian antara 1,20 –
1,40 meter. Panjang papan pantul bagian luar adalah 1,80 meter sedangkan lebar
papan pantul bagian luar adalah 1,20 meter. Dan panjang papan pantul bagian
dalam adalah 0,59 meter sedangkan lebar papan pantul bagian dalam adalah 0,45
meter.
Jarak
lantai sampai ke papan pantul bagian bawah adalah 2,75 meter. Sementara jarak
papan pantul bagian bawah sampai ke ring basket adalah 0,30 meter. Ring basket
memiliki panjang yaitu 0,40 meter. Sedangkan jarak tiang penyangga sampai ke
garis akhir adalah 1 meter.
Panjang
garis tengah lingkaran pada lapangan basket adalah 1,80 meter dengan ukuran
lebar garis yaitu 0,05 meter. Panjang garis akhir lingkaran daerah serang yaitu
6 meter. Sedangkan panjang garis tembakan hukuman yaitu 3,60 meter.
[sunting] Peraturan Permainan Bola Basket
[sunting] Peraturan Permainan Bola Basket
Peraturan
Permainan Bola Basket
Aturan dasar pada permainan
Bola Basket adalah sebagai berikut.
ü
Bola
dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua
tangan.
ü
Bola
dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan,
tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
ü
Pemain
tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola
tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain
tersebut berlari pada kecepatan biasa.
ü
Bola
harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh
lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
ü
Pemain
tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal
pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan
ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi
berupa diskualifikasi pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh
bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk
mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut
bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak
diperbolehkan.
ü
Sebuah
kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju),
melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang
disebutkan pada aturan 5.
ü
Apabila
salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu
akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran
balik oleh lawan).
ü
Gol
terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam
keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau
mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain
lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai
sebuah gol.
ü
Apabila
bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan
dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan
pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke
dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam
genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka
kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang
dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan
pelanggaran.
ü
Wasit
berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah
pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran
berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk memberikan diskualifikasi pemain
yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
ü
Wasit
pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah
keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit
pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol
yang terjadi.
ü
Waktu
pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
* Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang [1]
* Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang [1]
Teknik
Dasar Permainan Bola Basket
Cara
memegang bola basket adalah sikap tangan membentuk mangkok besar. Bola berada
di antara kedua telapak tangan. Telapak tangan melekat di samping bola agak ke
belakang, jari-jari terentang melekat pada bola. Ibu jari terletak dekat dengan
badan di bagian belakang bola yang menghadap ke arah tengah depan. Kedua kaki
membentuk kuda-kuda dengan salah satu kaki di depan. Badan sedikit condong ke
depan dan lutut rileks.
Dalam
menangkap bola harus diperhatikan agar bola berada dalam penguasaan. Bola
dijemput telapak tangan dengan jari-jari tangan terentang dan pergelangan
tangan rileks. Saat bola masuk di antara kedua telapak tangan, jari tangan
segera melekat ke bola dan ditarik ke belakang atau mengikuti arah datangnya
bola. Menangkap bola (catching ball) terdiri dari dua macam cara yaitu
menangkap bola di atas kepala dan menangkap boka di depan dada.
Mengoper
atau melempar bola terdiri atas tiga cara yaitu melempar bola dari atas kepala
(over head pass), melempar bola dari dari depan dada (chest pass) yang
dilakukan dari dada ke dada dengan cepat dalam permainan, serta melempar bola
memantul ke tanah atau lantai (bounce pass).
Menggiring
bola (dribbling ball) adalah suatu usaha membawa bola ke depan. Caranya yaitu
dengan memantul-mantulkan bola ke lantai dengan satu tangan. Saat bola bergerak
ke atas telapak tangan menempel pada bola dan mengikuti arah bola. Tekanlah
bola saat mencapai titik tertinggi ke arah bawah dengan sedikit meluruskan siku
tangan diikuti dengan kelenturan pergelangan tangan. Menggiring bola dalam
permainan bola basket dapat dibagi menjadi dua cara, yaitu menggiring bola rendah
dan menggiring bola tinggi. Menggiring bola rendah bertujuan untuk melindungi
bola dari jangkauan lawan. Menggiring bola tinggi dilakukan untuk mengadakan
serangan yang cepat ke daerah pertahanan lawan.
Pivot
atau memoros adalah suatu usaha menyelamatkan bola dari jangkauan lawan dengan
salah satu kaki sebagai porosnya, sedangkan kaki yang lain dapat berputar 360
derajat.
Shooting
adalah usaha memasukkan bola ke dalam keranjang atau ring basket lawan untuk
meraih poin. Dalam melakukan shooting ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
dengan shooting dengan dua tangan serta shooting dengan satu tangan.
Lay-up adalah usaha
memasukkan bola ke ring atau keranjang basket dengan dua langkah dan meloncat
agar dapat meraih poin. Lay-up disebut juga dengan tembakan melayang.
A.
Peraturan
internal
Peraturan internal
adalah elemen penting dalam tim. Sebagaimana kewajiban pemain, sangat
disarankan peraturan internal tidak terlalu banyak dan sesuai, peraturan
tersebut harus didefisinikan dengan jelas dan seharusnya tidak menimbulkan
keraguan, atau konflik ketika diterapkan. Jelasnya, peraturan tersebut harus
sesuai dengan keadaan dari masing-masing tim. Misalnya, peraturan internal yang
dapat diterapkan adalah pemain harus siap
untuk berlatih pada waktu yang telah ditentukan, dating satu jam sebelum
bertanding berpakain dengan baik, bergiliran mengumpulkan bola saat berlatih
selesai, dll.
Peraturan juga dapat
diterapkan pada mini basket ball, berkaitan dengan partisispasi pemain dalam
permainan. Misalnya, system rotasi dapat diterapkan sehingga semua anak akan
mempunyai bermain.
Untuk tim mini basket
ball, peraturan dapat juga diterapkan untuk mengatur perlakuan oarangtua.
Misalnya, orangtua dilarang memberikan
pengarahan kepada anak-anak atau duduk bersama dengan tim.
B.
Sistem
Pertandingan
Sistem
pertandingan menggunakan system tengah kompetensi yang terdiri dari 8 tim dan
akan distribusikan didalam 2 (dua) grup, masing-masing grup terdiri dari 4
(empat) tim.
Setiap
tim terdiri dari 10 pemain meliput 6 pemain inti yang bermain dilapangan dan 4
pemain cadangan. Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertrandingan
berlangsung tidak dibatasi. Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu
atau lebih daru satu anggota tim sedangkan bermain untuk cabang olahraga yang
lain.
Jumlah
pemain minimum yang boleh bermain dilapangan adalah 4 orang. Apabila dilapanagn
terdapat kurang dari 4 orang maka tim yang bersangkuta akan dianggap kalah.
Setiap pertandinga berlangsung 3 babak (best of three), kecuali, pada 2 babak
sudah dipastikan pemenangnya maka babak ke tiga tidak perlu dilaksanakan.
System hitungan yang digunakan adalah 25 rally poin. Bila poin peserta seri
(24-24) maka pertandingan akan ditambah 2 point. Peserta yang pertama kali
unggul dengan selisih 2 point akan memenangi pertandingan. Kemenangan dalam
pertandingan penyelisian mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau lebih
mendapat nilai sama, maka penentuan juara grup runer-up akan dilihat dari
kualitas angka pada tiap-tiap set yang dimainkan.
C.
Pemain
Mengorganisir tim
akan sangat bergantung pada jumlah pemain yang ada. Bagaimanapun jika
mebicarakan tentang pemain kanak-kanak, pelatih seharusnya mempunyai pemikiran
sebagai berikut :
Siapa saja yang
tertarik bermain basket seharusnya diberikan kesempayan untuk bermain, jika
perlu, 2 tim atau lebih dapat dibentuk sehingga semuanya mempunyai kesempatan
yang sama. Jumlah pemain dalam tim seharusnya cukup, jangan terlalu banyak,
sehingga tidak menghambat partisifasi semua pemain untuk mengikuti kegiatan-kegiatan
latihan. Tingkat kemampuan pemain dalam satu tim seharusnya tidak berbeda
terlalu jauh. Dari pada mengikut sertakan pemain dengan tingkat kemampuan yang
berbeda kedalam sebuh tim, pengelompokan tersebut akan lebih bermanfaat bagi
semua pemain. Jika memungkinkan, tim mini basket ball (dan kadang-kadang juga
tim yang terdiri dari pemain berusia 13 - 14 tahun) seharusnya terdiri dari
pemain yang sudah saling mengenal dan berbagai aktifitas (misalnya, anak-anak
dari kelas belajar yang sama, atau anak-anak yang bisa bermain bersama, dll).
D.
Kewajiban
Pemain
Pelatih harus
memikirkan kewajiban para pemain dan memutuskan kewajiban apa yang paling
penting. Kapan kegiatan latihan dilakukan? Berapa hari tim berlatih dalam
seminggu? Berapa banyak pertandingan yang akan dilakukan ? apa pertandingan
dilakukan di akhir minggu ? apakah para pemain juga harus melakukan perjalanan
jauh untuk melakukan pertandingan ? dan seterusnya.
Hal-hal tersebut
diatas merupakan pertimbangan-pertimbangan penting karena dalam kebanyakan
kasus, kewajiban pemain tidak dibuat cukup jelas atau pelatih menerapkan
peraturan yang beberapa pemainnya yang tidak mampu mematuhinya. Cepat atau
lambat hal ini akan menyebabkan masalah serius yang meredamkan pada kerja sama
tim.
Pelatih seharusnya
membentuk peraturan yang sesuai untuk tim yang dilatihnya dari pada menerapkan
peraturan yang berhasil diterapkan oleh tim lain, karena tepat untuk tim lain belum
tentu tepat untuk tim kita.
Salah satu aspek
dalam olahraga yang sangat penting untuk memenuhi sasaran pembentukan pemain
muda adalah bahwa mereka menerima dan mampu memenuhi komitmen mereka. Komitmen
yang ada harus beralasan, didasarkan pada usia pemain dan
karakteristik-karekteristuk lainnya, tetapi yang paling penting adalah pemain
mampu membuat komitmen dan memenuhinya.
Untuk alasan
tersebut, tidak tepat mengorganisir tim dimana para pemain akan berlatih atau
beramain sesuka mereka atau ketika sedang tidak ada kegiatan lain. Dan juga,
peraturan yang tidak dapat dipatuhi para pemain seharusnya tidak diterapkan.
Dalam kebanyakan
kasus, akan menjadi hal yang sangat bagus jika pelatih berkomunikasi dengan
pemain, melibatkan mereka dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan
peraturan tim. Jika pelatih dan pemain memtuskan peratyuran bersama para pemain
akan merasa lebih terikat dengan komitmen.
Bagaiumanapun,
pelatih dapat menentukan kewajiban yang menurutnya penting, terutama jika tim
tersebut terdiri dari pemain berusia 13-14 tahun atau lebih. Misalnya, jika
pelatih merasa tim harus berlatih setidaknya tiga hari dalam seminggu dan
mempertimbangkan bahwa peraturan ini memungkinkan untuk diterapkan, pelatih
tersebut seharusnya mengusulkan peraturan tersebut kepada para pemain atau
bahkan juga kepada para orangtua, menjelaskan alasan dan tujuan.